“Hal itu…”


Apa ada hal yang lebih romantis
daripada membicarakan tentang kebenaran
Dan memperjuangkan
Mana yang lebih ksatria
mati karena bersuara
Atau diam karena itu adalah emas
Kita manusia, hidup penuh kesalahan
Hitam yang banyak, putih yang minoritas
mungkin…
Takut apa yang nanti akan terjadi
Lalu menyembunyikan apa yang dirasa pantas
Sedangkan kebenaran…
Kita simpan baik-baik di lemari
Pada kotak tua di bawah baju-baju kita yang lusuh
Serta menyombongkan diri tentang kebohongan-kebohongan
Yang membuat kita merasa hebat
Tentang nurani kita yang masih kecil
Menyalahkan orang lain seperti gembala hitam
Aku tak mengerti tentang perilaku manusia
Akan tetapi…
Dengan segala rasa
Kita bukan lagi manusia
Bersenandung ria di tengah sesuatu hal
Ibu…
Angin akan sampaikan pesan ini kepadamu,
Bahwa butiran yang kau berikan kepadaku
Telah membuatku jauh dari cukup
Jauh dari bahagia yang pernah kurasakan
Ketika engkau usap kening
Saat kau benarkan letak tali kemejaku.

 

1 responses to ““Hal itu…”

Tinggalkan Balasan ke Aji Batalkan balasan